Balitbangtan Kawal Food Estate Rawa
DL/18072020/Bandarlampung
---- Pemerintah telah menetapkan lokasi Food Estate untuk meningkatkan
ketahanan dan menambah stok pangan nasional di Provinsi Kalimantan Tengah
(Kalteng). Lokasi tersebut berada di Kabupaten Kapuas seluas 20 ribu hektare
(ha) dan Kabupaten Pulang Pisau seluas 10 ribu ha.
"Presiden telah menugaskan Menteri
Pertahanan Prabowo Subianto sebagai ketua tim Food Estate bersama Menteri
Pertanian dan Menteri PUPR," kata kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya
Lahan Pertanian (BBSDL) Dr. Husnain, Kamis 9 Juli 2020 di lokasi Food Estate.
Menurut Husnain, total lokasi seluas 30
ribu ha merupakan tahap pertama pada 2020. Berikutnya akan diperluas hingga 148
ribu ha. Lokasi Food Estate itu telah dikunjungi Presiden RI, Joko Widodo;
Mentan Syahrul Yasin Limpo; Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono; dan Kepala KSP,
Moeldoko, Kamis kemarin.
Menurut kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Dr. Fadjry Djufry, lahan rawa berpotensi
untuk dikembangkan sebagai penopang pangan nasional ketika sawah non rawa mengalami
kekeringan di musim kemarau. "Di saat sawah non rawa paceklik, sawah di
lahan rawa siap ditanami sehingga mensubstitusi produksi pangan di musim
kemarau," kata Fadjry.
Namun demikian, menurut Husnain, lahan
rawa yang identik dengan lahan basah memiliki tantangan utama berupa
pengelolaan tata air dan pengendalian pirit. "Sebagian tanah mengandung
pirit di kedalaman bervariasi 40-80 cm yang bila terekspose udara bersifat
racun karena sangat masam," kata Husnain.
Dengan demikian rancang bangun irigasi
di lahan rawa perlu memperhatikan kedalaman pirit. Pada pirit yang dangkal
saluran air dibuat sangat dangkal. Demikian juga pengolahan tanah tidak sama
dengan lahan non rawa. "Pengolahan tanah harus seminimal mungkin.
Tujuannya agar lapisan pirit tidak terekspose udara," kata Husnain.
Balitbangtan mendapat tugas mengawal Center of Excellent Food Estate yang
akan dilakukan di 2 lokasi yaitu Desa Belanti Siam, Kab Pulang Pisau dan Desa
Tamban Catur Kab Kapuas masing-masing seluas 1.000 ha.
Di lokasi
Center of Excellent itu akan dikembangkan model ideal food estate yang
sesuai kondisi petani dan peluang industri dengankonsep korporasi berupa
cluster 1000 ha.
Balitbangtan akan memberikan sebuah model integrasi tanaman padi sawah, hortikultura, perkebunan, dan ternak serta membangun industri seperti RMU dengan target menghasilkan beras premium dan berbagai produk sampingan lainnya.
Kepala Balitbangtan telah menyusun tim
untuk mengawal Food Estate di Kalteng. Tim yang diturunkan ke Kalteng pada
kesempatan pertama adalah Ka BBSDLP Dr Husnain, Kapuslitbangbun Dr Syafaruddin,
Ka BB Mektan Dr Agung Prabowo, Ka BBP2TP Dr Taufik Ratule, Ka Balittanah Dr
Ladiyani R Widowati, Ka Balittra Dr Yiyi Sulaeman, Ka BPTP Kalteng Dr
Syamsuddin, serta peneliti dari BB Padi, BB Pasca Panen dan PSEKP.
Di hari pertama kunjungan,
Kepala BBSDLP Dr Husnain, menjelaskan status dan rencana irigasi kepada
Menteri Pertanian dan Eselon I Kementan lainnya. Di sana sawah irigasi baik
yang direkomendasikan KemenPUPR seluas 10 ribu ha di Kab Kapuas dan 10 ribu ha
di Pulang Pisau. Sisanya berupa irigasi sederhana yang dibangun masyarakat.
“Lokasi Food Estate tahap pertama fokus
pada area yang memiliki irigasi yang baik dan secara bertahap dilakukan
rehabilitasi irigasi untuk digarap tahun berikutnya,” kata Husnain. (*)
Comments